Penangkapan Kepala Staf KODAP II Baliem Wamena, Watlarik Hiluka dilakukan pada hari minggu 03 Juni 2018, pukul 11 siang. Dugaan Penangkapannya oleh Brimob adalah atas aktifitas Perjuangan Watlarik Hiluka demi misi Kemerdekaan Bangsa Papua Barat dari Negara Kolonial Indonesia. Watlarik Hiluka ditangka secara tidak bermanusiawi dan secara tidak bermoral. Ia dipukul, disiksa sampai dikeroyok saat melakukan penangkapannya. Seperti ditulis oleh laman resmi TPNPB
Seperti, isi pesan singkat tentang kronologis kejadian yang diterima TPNPBnews pada hari selasa 05 April 2018 pukul 23: 49 am. “hari sabtu tgl 2 pagi-pagi 3 strada berwarna puti 2 merah dan 1 psiang dari Wamena menuju rumah Bpk Watlarik rencana mau tangkap tapi tidak jadi.”, Tulisnya.
Lanjut, “10 angkota brimo pasang di jempatan dan 10 anggota brimo menuju rumah bapak wetlarik, bpk wetlarik sedang kerja kebun jadi mereka tangkap Leri Hiluka lalu tanya bapa dimana? Leri bilang tdk tau, brimom sampaikan leri bahwa kalo tdk bilang kami tembak. Akhirnya leri hiluka anak Watlarik yang kakinya cacat itu berteriak; bpk bapak bpk polisi mau tembak saya. Akhirnya watlarik datang dari kebun ke polisi dan berkata, saya namanya watlarik bukan anak, silakan tembak dan tangkap saya karena yang bicara Papua merdeka saya bukan anak-anak. Lalu polisi pukul pake hulu senjata di kepala dan tendang pake sepatu laras lalu ikat dan interogasi dari jam 12 siang sampai jam 05 sore bawa ke Polres Wamena”, Tulisnya.
Selanjutnya, setelah penangkapan itu anggota Brimob membawa Watlarik Hiluka ke Polres Jayawijaya Papua untuk diinterogasi dan diproses secara hukum Indonesia. Sampai berita ini ditulis, Watlarik masih dalam Tahanan di Polres Jayawijaya Papua.
Watlarik Hiluka merupakan Pimpinan KODAP II Baliem Wamena. Ia adalah Perwira TPNPB selaku Kepala Staf KODAP II Baliem Wamenan yang Memperjuangkan Warisan Leluhur melalui perlawanan terhadap anggota TNI Polri dengan satu tujuan yaitu perlawnan berhenti sampai saat Papua Merdeka.
Dengan itu TPNPBnews mengharapkan kepada seluruh Rakyat Bangsa Papua Barat agar upaya-upaya Penyelamatan atas Perwira ini dalam Proses lebih lanjut oleh pihak penegak Hukum Indonesia. Doa anda adalah kunci kebebasan dalam perjuangan Papua Merdeka terutama pada semua aktifis dan prajurit TPNPB yang ditindas di balik fakta.
Sumber: TPNPBNews
Post a Comment