GuidePedia

0

Dari WA Vivi saya baca tentang telah perginya Tante Trijntje di Belanda. Baik Tante Trijntje maupun tante Brechtje Folkerts adalah dua orang suster yang sangat dekat dengan orang Papua.
Trijntje di tahun 1950 merjadi guru di MVVS (Sekolah Sambungan Putri) Sekolah gadis di Serui yang dahulu terkenal sebagai Kota Bunga. Serui.... pusat pendidikan perempuan Papua..
Ada sebuah lagu yang terenal : Di taman Bunga yang permai, di kota Serui Manise.....
Ibu guru Trijntje hatinya sudah bersatu dengan orang Papua, sehingga di awal 1960an setelah belajar menjadi perawat, berangkat ke Yalimo dan bersama Dr Wim Vriend menjadi perawat di Angguruk, tetapi sekaligus menjadi perawat di berbagai kota, Prongoli, Kurima dan Apahapsili.
Trijntje mengadopsi seorang putri Angguruk yang diberinama Enni yang kelak menjadi Dokter perempuan pertama asal Yali di RS Betesda Tomohon dibawah asuhan Zr. Mogogibung.
Atas nama keluarga tetapi juga atas nama GKI, saya sebagai mantan Sekretaris Sinode GKI, saya patut menghaturkan limpah terima kasih kepada Zuster Trijntje yang telah menjadi saudara dan sahabat. Trijntje telah berjasa merawat saya ketika pada tahun 1975, saya menjalani fase pemulihan di Rumah Sakit Effata Angguruk. Dr Wim Vriend dan Suster Trijntje telah merawat saya, sehingga kaki saya yang lumpuh, bisa berjalan kembali .
Terima kasih padamu Suster Trijntje Huistra, atas jasamu kepada begitu banyak keluarga di Lembah Baliem Yalimo.
RIP Suster Trijntje Huistra.
Hidupmu tidak sia sia. Kini, engkau sudah ada berama Bapa dan Ibu Pencipta.


Oleh: Pdt. Phil Karel Erari

Post a Comment

 
Top