Saudara-saudara dalam grup ini, ada yang masih ingat pernyataan saya hampir dua kali. "Indonesia akan memotong lidahnya sendiri kalau terus berbohong kepada komunitas internasional tentang apa yang dilakukan Indonesia di West Papua".
Saya heran, setelah membaca komentar dari Yunus Wonda, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua. Pak Wonda pertanyakan dimana 30 pelabuhan baru, 4.325 kilo meter pembangunan jalan, pendidikan gratis, pertumbuhan ekonomi 9,21% dan perbaikan kesehatan.(Sumber: Jubi, 10 Oktober 2017).
Saya juga katakan diplomasi marah-marah dan tunjuk-tunjuk jari di forum PBB pada akhir Nopember 2017 di New York itu diplomasi yang tidak cerdas dan tidak beretika dan juga tidak bermartabat. Lebih memalukan lagi adalah diplomasi berbasis kebohongan/penipuan tentang situasi West Papua.
Saya harap, kalau para penguasa Indonesia masih ada hati nurani, lebih jujur dan terbuka mengatakan bahwa Indonesia gagal membangun West Papua. Ini lebih terhormat daripada terus berbohong.
Rakyat dan bangsa West Papua tidak butuh 30 pelabuhan, jalan berkilo-kilo. Bangsa West Papua berjuang untuk Merdeka sebagai bangsa berdaulat di atas tanah leluhur mereka.
Bangsa West Papua mampu dan sanggup membangun jembatan dan jalan dan jembatan tanpa Indonesia yang berwatak korup, penipu dan juga pembunuh.
(Gembala Dr. Socratez Yoman)
Post a Comment