GuidePedia

0

Oleh: Yosef Rumaseb

Ilustrasi: Masyarakat Adat Papua (Foto: Masyarakat Adat Yali)
Masyarakat adat di Tanah Papua sedang dalam pusaran perubahan akibat berbagai gempuran maut dari luar. Baik gempuran investasi dalam skala masif -- apalagi gempuran investasi multinasional, gempuran pembangunan nasional (termasuk pemekaran dan pembangunan infrastruktur transportasi) maupun gempuran globalisasi (termasuk akibat transportasi dan iptek).
Ibarat orang dalam pusaran air yang mematikan, maka pilihannya adalah berusaha bertahan hidup atau membiarkan diri mati. Jika memilih mati maka cerita berakhir. Jika memilih untuk berjuang agar tetap hidup, ada berapa pilihan yang dimiliki seseorang dalam kondisi demikian?
Dari pelatihan huet (sea survival) atau latihan menyelamat diri dari keadaan bahaya dalam air, misalnya akibat ancaman terjatuh dalam pusaran air yang beresiko maut, saya catat beberapa pilihan untuk mempertahankan kehidupan.
Pertama, seorang perenang ulung akan berenang sekuat tenaga menjauh dan menjauh hingga mengatasi pusaran air dan selamat.
Kedua, seorang yang memiliki semangat juang tinggi akan berenang menjauh dari pusaran sambil meraih apa pun yang bisa membantunya bertahan hidup hingga tiba pertolongan.
Ketiga, jika yang berada dalam pusaran maut itu sekelompok orang maka mereka akan membentuk kelompok yang saling membantu menyelamatkan diri.
Keempat, baik individu maupun kelompok, dalam ketidak-berdayaannya hanya akan selamat jika dibantu orang lain.
Apa maknanya?
Pertama, banyak anak adat mati dengan berbagai cara ketika mempertahankan haknya. Memoria passionis.
Kedua, secara individu ada yg sukses. Jadi pemimpin, jadi politisi, jadi pengusaha, dll profesi.
Keempat, ada pula yang secara personal mampu mengamankan diri tetapi tetap membutuhkan bantuan orang lain agar selamat.
Kelima, secara umum, OAP secara kolektif butuh bantuan penyelamatan. Kita sedang di kondisi SOS.
Dari pengelompokkan itu kita bisa berkesimpulan bahwa masyarakat adat Papua dalam pusaran perubahan ini dapat dikelompokkan dalam kategori : [1] elite yang sukses menempatkan diri dalam perubahan, [2] komunitas yg ada di tengah pusaran konflik ekonomi dan kekuasaan, umumnysa di kota dan daerah invrtasi, [3] msy adat pinggiran, [4] msy adat yg jauh dr pinggiran.
Sayang ooo.
Biak 7 Maret 2018

Post a Comment

 
Top