Oleh: Gembala Dr. Socratez S.Yoman (Ndumma)
Pdt. Sofratez Sofyan Yoman |
"Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Matius 6:24).
Memang kenyataan yang dilematis bagi rakyat dan bangsa West Papua. Kita tadinya hanya menyembah kedada satu TUHAN, yaitu Yesus Kristus sebagai Raja Damai dan Penebus dosa umat manusia dan penyelamat kita, sekarang kita dipaksa untuk menyambah Tuan yang lain yaitu patung Moderen Firaun Indonesia setia pada NKRI.
Ironisnya, demi jabatan dalam NKRI, orang Kristen tinggalkan imannya dan menyangkal Yesus Kristus dan pergi memeluk kedudukan dan jabatan hanya kesementaraan dan fana. Itu tidak salah, karena setiap orang mempunyai kedaulatan dan kemerdekaan untuk memilih dan mengambil keputusan.
2. Selamat pagi dan selamat datang Bapak Gubernur, Bupati/Walikota
Para setiap hari minggu, sering para pendeta dan gembala dari mimbar gereja sampaikan: "Selamat pagi dan selamat datang bapak gubernur, bupati atau walikota".
Apakah benar pernyataan sambutan seorang pendeta ini? Saya tidak tahu iman dan pengertian teologi para pembaca. Kalau saya, penyataan ini tidak tepat dan tidak seharusnya dari mimbar gereja. Karena gubernur, bupati, walikota itu sebutakan jabatan bukan nama orang yang bersangkutan.
Lagi pula yang lebih fundamental &; hakiki adalah dia secara personal datang ke gereja bersekutu dengan orang-orang kudus untuk menyembah dan memuliakan nama Tuhan & mendengarkan Firman Tuhan.
Dia mau mendapatkan berkat rohani. Dia datang untuk mendapat penghiburan dan kekuatan dari Tuhan melalui ibadah/nyanyian pujian/khotbah. Dia datang mau diteguhkan dari kegelisahan dalam tugas sepanjang enam hari dengan penuh pergumulan dan tantangan dalam tugas berat.
Dia tidak cari penghormatan dan pujian. Dia sudah kenyang dan puas dengan pujian dan penghormatan selama enam hari dari hari Senin-Sabtu. Setiap acara dia hadir sebagai gubernur, bupati/walikota. Para pengundang menyampaikan:
Yang terhormat bapak gubernur, bapak bupati, bapak walikota......barangkali dalam satu minggu sudah 50x atau 100x yang terhormat....
Kita sudah buat kacau balau mimbar suci dan kudus. Semua yang datang adalah manusia-manusia yang membutuhkan makanan rohani, membutuhkan keselamatan, jaminan hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan dan Allah kita.
Semua yang datang dalam gereja adalah sama di hadapan Tuhan. Tidak ada yang tinggi dan rendah, pejabat atau bukan pejabat, terdidik atau bukan terdidik, kaya atau bukan kaya, ketua sinode atau bukan ketua sinode, presiden atau bukan presiden.
Perlu kita sadari bahwa untuk jaminan masukan ke dalam Kerajaan Allah, pendeta bukan jaminan, gembala bukan jaminan, presiden bukan jaminan, gubernur, bupati, walikota tidak jamainan. Jaminan masukan surga adalah percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus.
"...setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak bisa melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16b).
Dan juga untuk masuk surga tidak ada jalan lain, hanya satu jalan. Tidak ada waktu untuk menyuap Allah dengan satu lembar kertas cek 1M bahkan 1Triliun pun. Di dunia untuk mendapat akses proyek besar, boleh pengusaha menyuap gubernur, bupati dan walikota dengan nilai uang. Tapi untuk masuk surga tidak ada jalan lain.
Setiap pada NKRI juga tidak ada jaminan untuk masuk surga. Masuk surga dan hidup kekal dan hidup bersama Allah dalam Kerajaan Allah yang kekal melalui satu jalan. Yaitu setia pada TUHAN, karena Ia telah menyediakan jalan ke surga.
Yesus berkata kepada kita semua. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" ( Yohanes 14:6).
Oleh karena itu, mari kita" Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbatah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya diantara mereka seperti bintang-bintang di dunia" (Fipili 2:14-15).
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
_______
Ita Wakhu Purom, Minggu, 14 Januari 2018
Post a Comment