Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat TPNPB melalui laman facebook resmi melaporkan bahwa, patroli TNI yang melintas melewati batas wilayah TPNPB, memasuki daerah kampung Tirineri TPNPB menembak 3 prajurit TNI terluka. Peristiwa ini terjadi pada 16 Juni 2018, Pukul: 12:05 WIT, di Kampung Tirineri, Distrik Yambi Kabupaten Puncakajaya Papua.
Dalam laporan Kepala Staf Operasi Pusat Komando Nasional (KASOP), Mayor Jendral. Lekkagak Telenggen bahwa TNI Patroli saat masyarakat kampung Tirineri melakukan kegiatan rapat usaha dana untuk pembangunan gedung Gereja. Sementara itu TNI 3 truk menuju kampung Tirinari dari Yambi, TPNPB hadang di jalan Tirineri sekitar tanjakan dan melepaskan tembakan hingga 3 prajurit TNI kena tembakan dari prajurit TPNPB.
Satu truk yang mengangkut anggota TNI telah dihujani tembakan TPNPB. TNI undur kembali ke mulia bawa pulang prajurit yang telah ditembak, sebut dalam laporan tertulis yang diterima tpnpbnews.
Melewati patok wilayah kekuasaan TPNPB adalah resiko mendapat serangan. TNI tau hal tersebut, pada hari lebaran bagi umat muslim, tanpa menghargai justru memancing terjadinya perang melintas daerah yang telah larang TNI melewati batas jalan menuju Tirineri. Akhirnya terjadi kroban bagi 3 prajurit TNI, Sebab TNI dan Polri adalah musuh abadi selama sebelum Papua menjadi negara yang berdaulat penuh, memisahkan diri dari penjajahan Indonesia adalah tetap sebagai musuh, tanpa ampun.
TPNPB berjuang demi kemerdekaan bangsa Papua maka TPNPB ketika kedapatan dengan militer Indonesia, tetap saja menembak adalah prinsip yang dimiliki setiap prajurit TPNPB. Maka prajurit TPNPB KODAP Yambi melakukan penghadangan terhadap patrol TNI dan menghancurkan 1 truk dengan tembakan serta 3 Prajurit TNI menjadi korban dalam serangan TPNPB.
Sebelum peristiwa itu terjadi, pada tanggal 3 Juni 2018, telah menangkap 1 prajurit TNI bersama Istrinya. Nama Darius dan Mega, dalam laporan menerangkan bahwa, seorang TNI bersama istri tanpa senjata memasuki wilayah medan perang. Kemudian kedapatan dengan prajurit TPNPB yang sedang melakukan patroli, dan bawa ke Markas Kimagi. TPNPB tidak melakukan tidakan penjiksaan terhadap personil TNI bersama istrinya, sesudah di Markas TPNPB KODAP Yambi di Kimagi, melakukan Interogasi.
Dari hasil interogasi, ternyata prajurit TNI itu dengan alasan bahwa sempat marah dengan komandannya kemudian ia bersama istri melarikan diri, menurut keterangannya. Anggota TNI bersama istri sementara dalam pengawalan TPNPB di Markas Kimagi. TPNPB menjamin makanan dan tidak melakukan penyiksaan, karena alasan dari hasil interogasi belum jelas. Kemungkinan pihak TNI punya rencana lain dibalik prajurit TNI ini lepas tanpa senjata memasuki medan perang atau wilayah yang terlarang bersama istri.
Mayjend. Lekkagak Telenggen telah menghubungi komandan Pos di Mulia namun nomor hanphonenya tidak aktif. TPNPB tunggu reaksi TNI namun sesudah 2 minggu sejak penangkapan prajurit TNI dan Istri sampai pada TNI memasuki patroli wilayah medan perang dan terjadinya kontak tembak pada 16 Juni 2018.
Post a Comment