GuidePedia

0

Oleh: B. Lagowan
1. PENDAHULUAN

Barangkali banyak orang tidak tahu tentang sistem penggalian material golongan C; batu dan pasir di sepanjang kali Ue di wilayah Wouma, Wamena. Banyak pula mengira semua yang sedang terjadi diaktori oleh banyak orang asli setempat, padahal nyatanya tidaklah demikian. Mengapa penggalian pasir di kali Ue ini dapat dikatakan sangat eksploitatif, merusak lingkungan bahkan mengancam ekosistem dan pemukiman orang Wouma sendiri?


2. PENGAMBILAN PASIR LEBIH BANYAK MENGGUNAKAN SISTEM KONTRAK YANG EKSPLOITATIF

Mengapa? Karena banyak kontraktor terlibat menipu para tuan kali (tuan tanah) dengan membeli material tanpa pilah-pilah. Kemudian upah yang dibayar menggunakan sistem waktu. Jadi, misalnya kontraktor A hendak mengontrak material milik pemilik B maka si kontraktor cukup membayar sesuai jumlah waktu (lamanya) ia akan gali dengan bayaran perharinya sesuai kesepakatan. Tidak menggunakan sistem hitungan per ret/truk, atau per jenis material. Di sinilah letak sifat eksploitatifnya nampak. Beberapa pengusaha luar yang telah membuka tempat penggilingan batu, pengolahan pasir dan sebagainya di sekitar Kota Wamena mendatangkan material yang dieksploitasi dalam skala besar lalu diolah dan dijual ke beberapa daerah pemekaran untuk proses pembangunan dengan harga/ biaya milyaran rupiah.
Dari permainan ini, misalnya terdapat beberapa orang pemilik material, selama ini memberikan kontrakan seharga 100 juta per bulan sebenarnya sangat rugi. Karena jika dikontrakan dengan sistem pembayaran per ret/ truk, misalnya jika setiap 1 ret dikasih harga sejuta, maka jika ada pengambilan material sebanyak 100 ret perminggu maka 1.000.000× 100= 100.000.000. Dan apabila penggalian dilakukan selama 4 bulan, maka total keuntungan pemilik material sebesar 400.000.000. Perhitungan semacam ini yang belum dipikirkan oleh masyarakat Wouma yang menjadi tuan pasir dan tuan batu dikali.


3. ADA PROSES PEMBODOHAN/PENIPUAN

Sebagaimana lazimnya, geliat pengusaha di manapun di dunia, bahwa prinsip untung adalah mutlak, maka dapat kita rasakan bahwa terdapat proses penipuan dan pembohongan massif yang telah dilakukan oleh para pengusaha kelas kakap di Wamena terhadap para owner material di sepanjang kali Ue. Sebab dengan harga yang sangat murah para pengusaha mampu meraup untung milyaran rupiah dari hasil kontruksi pembangunan fisik di 10 kabupaten wilayah Lapago. Ini sesuatu yang sangat memprihatinkan dan sangat menyedihkan.


4. MASA DEPAN DAN EKSISTENSI WILAYAH WOUMA DIAMBANG KEHANCURAN

Dampak yang paling pasti dari berbagai proses eksploitasi di sepanjang kali Ue adalah adanya pengerusakan pemukiman, erosi dan kerusakan lingkungan di sepanjang bantaran kali Ue. Orang Wouma akan kehilangan rumah dan benda2 berharga juga sarana seperti jalur transportasi yang menjadi akses utama akan lenyap tergilas derasnya aliran air kali Ue. Perang suku alias konflik horizontal antar sesama akan meledak karena saling menyalahkan. Para pengusaha yang makan untung akan selamat dan berpesta pora sementara perang suku tidak akan terelakan diantara sesama suku antara tuan tanah/kali dan warga suku kerabat yang terkena dampak longsor dsb. Ini juga akan meninggalkan sejuta potensi musibah, sebab beberapa bangunan publik seperti gereja, SD, Polindes dan Kantor akan tergerus longsor dikemudian hari.


5. ORANG WOUMA AKAN KEHILANGAN TANAH DAN TEMPAT TINGGAL

Ini dampak besar yang bakal terjadi apabila proses konsensi material secara sporadis di Kali Wouma ini tdk dikendalikan atau ditertibkan. Orang Wouma akan jadi penumpang di wilayah suku lain, atau paling buruk akan berpotensi menjadi suku marjinalis karena telah kehilangan tanah dan kian terhimpit di antara semua suku2 asli lainnya dn pendatang.


6. KESIMPULAN

Demi menjaga kelestarian hutan, kenyamanan pemukiman tradisional yang disisipi perumahan semi modern. Orang Wouma mesti menertibkan dan mengendalikan proses pengambilan material yang telah membabi buta. Memang kebutuhan material yang tinggi untuk kepentingan pembangunan di berbagai kabupaten pemekaran akan menyebabkan masyarakat Wouma rentan menjual material baik secara individual maupun kolektif. Oleh karena itu, proses penertiban dan pengendalian yang baik harus segera diwujudkan agar dapat menjaga kelestarian antar ekosistem dan kehidupan manusia. Semoga.


Wamena, 8 Oktober 2018

Post a Comment

 
Top