Foto: AFP |
Lebih dari satu juta orang turun ke jalan sejak minggu lalu di Hongkong. Mereka memprotes rancangan hukum ekstradisi kriminal ke Cina daratan karena aturan ini akan makin membuka lebar cengkeraman Cina terhadap Hongkong. Hongkong, seperti Taiwan dan Tibet, ingin menentukan nasib sendiri dari Cina. Hasilnya rancangan hukum ekstradisi tersebut ditunda. Kini rakyat juga meminta supaya Ketua Eksekutif Hongkong Carrie Lam mundur karena selama ini telah menjadi boneka Cina. Carrie Lam meminta maaf kepada rakyat Hongkong beberapa jam lalu.
Gerakan yang sedang kita saksikan hari ini di Hongkong dilakukan tanpa pemimpin. Tanpa tokoh. Dari pelajar umur belasan tahun hingga lansia berkursi roda membanjiri jalanan. Situasi seperti ini hanya bisa tercipta berkat kesadaran massa terdidik yang luar biasa.
Kunci dari revolusi adalah kesadaran massa dan idenya, bukan pada ketokohan. Tokoh adalah manusia, yang integritas dan karakternya bisa berubah. Ide tidak akan bisa lekang oleh waktu. Tokoh bisa dipenjara dan dibunuh, tapi ide tidak.
Bila suatu gerakan terlalu menggantungkan diri pada tokoh, maka gerakan tersebut akan bisa dengan cepat diredam. Lihat berbagai gerakan sipil yang redam pasca para tokohnya dibunuh atau ditangkap. Sebaliknya, akan sangat sulit untuk meredam suatu gerakan sipil apabila kesadaran massanya kokoh merata dan tidak bergantung pada tokoh.
Anarkisme menentang konsep kepemimpinan karena inilah akar dari penindasan. Konsep ini menghina nalar kemanusiaan karena menganggap manusia itu bodoh sehingga perlu pemimpin untuk dicocok hidungnya. Manusia punya akal budi untuk bisa memimpin dirinya sendiri.
Terhadap kaum kiri, anarkisme mengkritik konsep kepeloporan/vanguard kelompok Leninis karena kami anggap konsep ini otomatis tidak sejalan dengan ide sosialisme. Vanguard = bahwa revolusi hanya bisa dicapai lewat suatu partai yang dipelopori sekelompok orang penggerak. Masyarakat sosialis adalah masyarakat tanpa kelas. Bagaimana bisa mencapai masyarakat tanpa kelas apabila konsep pengorganisirannya sendiri justru menciptakan kelas baru? Borjuis intelektual baru tersebut yang akan melanjutkan dan menciptakan penindasan baru ketika tujuan yang dicapainya berhasil. Revolusinya bukan revolusi sosialis.
Anarkisme mengakui adanya ketidaksamarataan kesadaran politik masing-masing individu dalam kelas tertindas. Maka anarkisme bukan menolak adanya "pengarahan" untuk membangun kesadaran massa. Yang ditolak adalah kepemimpinan yang dilembagakan (institutionalized leadership) ala vanguardism hingga menciptakan penindasan baru.
Yang diperlukan oleh kaum tertindas adalah pengorganisiran yang terarah, bukan kepemimpinan-ketokohan, sehingga tidak ada ruang bagi manusia-manusia rakus untuk saling baku tunjuk diri jadi yang terhebat hingga melambatkan perjuangan.
Ditulis oleh Veronica Koman
Post a Comment