WEST PAPUA: "Indonesia sibuk membangun West Papua dalam misi pendudukan dan penjajahan dengan mendatangkan Transmigrasi dalam jumlah banyak, membangun basis-basis militer dan kepolisian, 'jadikan West Papua dari Sorong-Merauke sarangnya militer & kepolisian' dan manusia pemilik tanah West Papua dikejar, ditangkap, dipenjarakan dan ditembak mati tanpa membangun dan menghormati martabat kemanusiaan mereka."
"Sementara biaya mempertahankan West Papua dalam Indonesia sangat besar, kemiskinan rakyat Indonesia semakin meningkat tajam. Contoh terbaru dan keadaan yang sangat memilukan hati kita semua, hanya utk mendapat THR Rp 20.000; sebanyak 2.000 sampai 5.000 orang miskin berdesak-desakan. Ini wajah kemiskinan Indonesia yang sesungguhnya & memalukan."
"Sepertinya penguasa Indonesia sudah kehilangan hikmat untuk melihat rakyat Melayu miskin dan hanya sibuk dan buang uang, tenaga, waktu untuk rakyat Melanesia. Lebih baik urus rakyat Melayu kebanyakan miskin bukan sibuk urus rakyat Melanesia yang kaya dan tidak miskin sejak dulu."
"Indonesia akan bayar harga yang mahal. Cepat dan lambat, Indonesia akan kehilangan West Papua. Indonesia akan rugi besar keluarkan biaya yang mahal tanpa hasil ke depan. Rakyat Melayu yang miskin akan meningkat dan bertambah dan akan terjadi ledakan pendudukan miskin."
"Solusinya, semua kekuatan dan dana yang dikeluarkan untuk membendung perjuangan rakyat dan bangsa West Papua untuk merdeka itu diarahkan membangun rakyat Melayu miskin di Indonesia."
"Pokok persoalan West Papua sudah seperti spiral kekerasan yang sangat sulit diurai oleh Indonesia sendiri karena Indonesia adalah aktor, sumber dan pelaku kejahatan kemanusiaan di West Papua selama 57 tahun sejak 1961."
"Sebelum hujan es menimpa Indonesia, sebaiknya, Indonesia duduk setara dengan ULMWP untuk membicarkan nasib dua bangsa yang sedang bertikai. Karena belakangan ini ada cuaca mendung semakin terlihat dimana-mana."
Waa...
Gembala Dr. Socratez Yoman
IWP, 19 Juni 2018; 07:54
Post a Comment