Oleh Otis Tabuni
Salatiga, 18 September 2018, suara Mewakili tak bersuara bahwa pendidikan merupakan pondasi utama dalam kehidupan manusia pada zaman manusia millenium ini. Pendidikan menjadi kebutuhan dasar dan mutlak dimiliki oleh setiap orang baik pria maupun wanita tanpa memandang usia dan latar belakang kehidupan manusia itu sendiri. Pendidikan adalah dasar/ fundamental untuk mengangkat martabat kemanusiaan bagi manusia di bawah kolong langit dan diatasnya bumi.
Dalam pembahasan ini, mungkin judul agak berbeda dengan isi dan isu, tetapi bagaimanapun juga yang bisa menjawab apa yang disinggung di bawah ini hanya akan di jawab oleh pemimpin daerah kabupaten Nduga, sehingga jangan salah memahaminya.
Nduga adalah sebuah suku yang terletak di Papua bagian Selatan yang dulunya dibawah kekuasaan adminstrasi pemerintahan kabupaten Jayawijaya Wamena- Papua. Sejak 2008, wilayah adat suku Nduga kemudian dipecah menjadi kabupaten sendiri melalui program pembentukan daerah otonom baru dibawah kontrol undang - undang nomor 21 tahun 2008. Undang- undang nomor 6 tahun 2008 adalah Dasar pembentukan dan penakaran kabupaten Nduga dari Wamen dimekarkan menjadi kabupaten Nduga bersamaan dengan beberapa kabupaten lainnya di provinsi Papua.
Roh dibalik kehadiran administrasi pemerintahan kabupaten Nduga adalah semangat membangun negeri dari putra - putri terbaik Nduga. Semangat pembangunan negeri ini kemudian diturunkan dan diterjemahkan pada berbagai program berdasarkan kebutuhan daerah.
Salah satu dari semua program pembangunan kabupaten Nduga adalah pembangunan sumber daya manusia melalui program pendidikan yang terpandu, terarah, continuous dan goal sebagai hasil pencapaian/ keberhasilan pembangunan SDM Nduga dan Papua pada umumnya.
Jika dapat menengok kebelakang, dimana rakyat suku Nduga dibawah kekuasaan pemerintah daerah kabupaten Jayawijaya, rupanya tidak mendapatkan kesempatan yang banyak. Banyak pemimpin terbaik kami saat ini mendapatkan pendidikan dengan segala daya upaya sehingga pada saat mereka studi di Wamena, tak sedikit anak mudah waktu itu yang mengalami berbagai persoalan. Personal - persoalan ini menjadi tantangan bagi pemimpin kami saat ini sehingga mereka harus memperjuangkannya dengan cara menjadi kenektor angkutan umum, manarik becak, menjadi pembantu bengkel/ perbengkelan, menjadi pembantu warung tempat rumah makan dan lainnya yang tak bisa dapat kami bayangkan. Itu adalah bagian dari pengalaman hidup menuju tarap kehidupan yang lebih baik dan beradab.
Kabupaten Nduga hadir ditengah hutan Nduga memiliki ssmbagt yang boleh dikatakan sebagai kunci kemajuan Nduga dari berbagai persoalan yang ada di sana. Personal- personal itu menurut pengamatan saya adalah sebagai berikut:
1. Personal pembangunan SDM di bidang pendidikan;
2. Personal perekonomian rakyat sebagai investasi masa depan rakyat;
3 personal pelayanan kesehatan;
4. Personal pembangunan infrastruktur seperti perumahan rakyat, pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan lapangan terbang, akses PELNI, dll yang memiliki tujuan membangun dan memberikan pelayanan yang baik kepada rakyat seutuhnya.
Dari berbagai persoalan di atas, saya sebagai orang yang fokus berbicara pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan, maka saya akan memberikan sedikit tanggapan berubah kritik dan saran yang dapat membantu mengubah pandangan pengambil kebijakan di pemerintahan maupun legislatif.
Para pemimpin Nduga yang diberkati Tuhan Yesus, mengapa saya selalu berbicara tentang pembangunan sumber daya manusia? Pertanyaan ini bukanlah sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab, sebab pemerintah daerah kabupaten Nduga dan dewan perwakilan rakyat daerah pasti tahu dan telah melakukan upaya untuk menjawab pertanyaan ini. Oleh karena itu, sebelum saya memberikan pandangan saya secara mendalam, lebih dahulu saya sampaikan ucapan terimakasih atas segala upaya yang telah dilakukan.
Baru-baru ini sebuah lembaga penelitian bernama The Social Progress Imperative merilis hasil penelitian tentang tingkat pendidikan dasar di seluruh dunia yang tersaji melalui Index Kemajuan sekolah dasar yang mana Korea Selatan mendapatkan peringkat 1 dunia menyusul Jepang, Singapura dan seterusnya. Sedangkan secara keseluruhan, Firlandia mendapatkan sistem pendidikan terbaik dunia.
Hal ini di tunjangi dengan negera yang terbersih dari korupsi. Dengan itu, maka seluruh anggaran belanja negara dan belanja daerah dipergunakan secara total untuk mempersiapkan pembangunan SDM bagi negara mereka.
Jika kita berbicara sistem pendidikan Nasional di rebuplik bini, sampai satu abatpun tak akan terjawab. Mengapa demikian? Karena banyak pejabat kami memiliki sifat dasar " Pencuri" uang rakyat.
Sifat korupsi Indonesia dibuktikan dengan data oleh transparansi internasional bahwa Indonesia berada di peringkat 136 dari 180 negara. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia dari pusat sampai dengan daerah termasuk kabupaten kota memiliki sifat dasar yang korup sehingga tak heran jika banyak pejabat kita terseret masuk kedalam penjara.
Saya tidak mnenunding pemerintah daerah kabupaten Nduga itu koruptor, tetapi dapat kita lihat dari kebijakan pemerintah yang tak tepat sasaran berdasarkan kebutuhan utama dalam menunjang pembangunan daerah. Kebutuhan nomor satu pada suku Nduga di kabupaten Ndugama adalah " PENDIDIKAN". Hanya pendidikan yang menjawab semua persoalan, oleh karena itu nafsu untuk membangun jalan raya yang besar dan lebar, membangun gendung- gendung besar, pengadaan alat2 berat dengan nilai milliaran rupiah, sewa menyewa pesat terbang yang menghabiskan ratusan hingga miliaran rupiah oleh pemimpin daerah dan lainnya merupakan tindakan tidak objektif sehingga hanya merugikan anggaran belanja daerah kabupaten Nduga. Apalagi jika ibu kota kabupaten Nduga dibuatnya seperti sebuah tempat perusahaan yang mana para karyawan menampung di barak - barak yang disiapkan oleh pemilik perusahaan. Itu sangat konyol bagi saya sebab kabupaten Nduga itu diisi oleh pemimpin dari nomor 1 hingga kepala2 kampung harus memiliki tempat tinggal yang tetap di wilayah administrasi pemerintahan kabupaten Nduga. Hal itu menjadi ironis bagi saya karena sejak awal sampai saat ini 90% PNS tidak memiliki tempat tetap dan tinggal di luar ibu kota kabupaten Nduga. Hal itulah menjadi dasar yang kemudian banyak pejabat mentahbiskan anggaran hanya sewa menyewa pesawat udara dan jalan laut untuk keluar masuk tempat tinggal anak dan istri mereka.
Jadinya anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembangunan SDM di habiskan dengan belanja sewa menyewa pesawat terbang.
Apakah anggaran pendidikan minim?
Jawaban saya " TIDAK".
Jika mau membangun SDM Nduga dan Papua secara serius, tidak ada kata tidak ada anggaran, tidak ada kata anggaran hanya segini, segitu dll yang tidak masuk akal.
Oleh karena itu, saya memberikan usulan kongkrit untuk menjawab hal itu.
Pertama, pemerintah dan DPRD duduk bersama dan menyusun peraturan daerah tentang sistem beasiswa pelajar dan mahasiswa asal kabupaten Nduga. Perda ini disusun melalui program legislasi daerah dan disahkan bersama pemerintah.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan anggaran pendidikan, konsep dasar penggunaan dana, pemberian dalam bentuk beasiswa, kerja sama lembaga universitas, LSM, proses seleksi atau penetapan persyaratan peserta program beasiswa, ketentuan besar kecilnya dana berdasarkan tingkat pendidikan D3, s 1,S 2, S 3, pendidikan langkah seperti kedokteran, pilot, profesi, program studi luar negeri, biaya pelatihan kepemimpinan, biaya kursus, pembinaan, dan lainnya secara eksplisit diatur berdasarkan peraturan ini. Dengan aturan itu, maka jelas dan terarah upaya mewujudkan mimpi pembangunan SDM Nduga dan Papua.
Mengapa SDM penting?
Siapapun dan apapun akan menjawab pertanyaan ini.
saya selalu yang mengutamakan SDM, maka SDM saya menjawab bahwa dunia saat ini SDM menjadi hal yang fundamental yang mutlak dibangun oleh pemerintah secara serius. Jika hari ini pemerintah tak siapkan Anggaran dan banyak generasi yang nganggur, maka pemerintah adalah aktor yang sedang membunuh generasi dan masa depan anak negeri. Penderitaan generasi yang sedang korban adalah dosa bagi pemimpin kita saat ini. Oleh karennya, pendidikan sebagai yang mendasar, harus mengambil langkah yang kongkrit untuk membangun SDM.
Terlalu pembangunan fisik dan nonfisik lainnya bagi Nduga akan dibangun oleh mereka yang diberikan telah sukses di bidang akademik. Ekonomi mereka yang akan jawab, kesehatan mereka yang akan menjawab, pendidikan yang berkualitas juga merekalah yang akan menjawab, pembangunan jalan rakyat , jabatan dlm mereka juga yang akan menjawab, dan semuanya.
Jadi yang harus menjawab sekarang adalah "PEMBANGUNAN SDM MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN".
Selain itu, ada pendidikan yang lebih utama dan mendesak, yaitu guru dan kesehatan. Pemerintah secara konsisten segera sadar dan mengirim anak2 yang telah lulus SMA untuk studi di bidang keguruan dan sekolah tinggi ilmu kesehatan, keramas, keperawatan, gisi, tata boga, dan lainnya lalu begitu selesai, tempatkan mereka pada kampung halaman mereka untuk melayani masyarakatnya sendiri dengan tulus.
Perjuangan saya dan beberapab kawan-kawan saya hanya perubahan sistem pendidikan, sehingga tak ada lagi kendala dalam studi mereka.
Mengapa pendataan mahasiswa tahun ini di tolak?
Penolakan terhadap pendataan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam hal ini dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Nduga itu karena pemerintah daerah belum memiliki aturan yang tetap dan mengatur segala persoalan yang berkaitan dengan biaya kuliah dll yang disebut di atas.
Sesungguhnya banyak hal yang mau dapat saya sampaikan kepada para pemimpin Nduga yang saya banggakan, namun tak semuanya saya mengungkapkan disini karena selama ini tidak pernah ada fidback, sehingga hanya itu sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi orang tua kami ( pemimpin daerah).
Salatiga, 19 September 2018
Pukul 00:38 WIB
Salam hormat.
Otis Tabuni